Latar Belakang
Belajar adalah
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terajadi kapan saja dan
dimana saja. Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor. Jadi hakekat belajar adalah perubahan sebagai hasil dari proses
belajar itu yang bisa terjadi dengan adanya perubahan pada tingkatan
pengetahuan, ketrampilan , atau sikapnya.
Proses belajar mengajar merupakan interaksi
antara pendidik dan anak didiknya yang dapat dilakukan dilingkungan formal,
informal maupun nonformal. Apabila proses tersebut terjadi di Sekolah, maka
perubahan dalam diri siswa terjadi secara terencana, baik dalam aspek
pengetahuan , keterampilan maupun sikapnya. Dan proses interaksinya terjadi di
lingkungan Sekolah dengan siswa lain, Guru, bahan atau materi pelajaran,
fasilitas – fasilitas Sekolah, dan petugas – petugas Sekolah yang lain.
Proses belajar
mengajar di lingkungan formal pada saat sekarang ini sesuai dengan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat memerlukan pemanfaatan hasil teknologi
berupa fasilitas, media dan alat, agar tercapainya tujuan pembelajaran secara
efektif dan efesien.
Dalam proses
pembelajaran sangat diperlukan media untuk menyampaikan pesan – pesan atau materi kepada peserta
didik. Sehingga media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya, dan khususnya tujuan pembelajaran di
Sekolah. Dari segi klasifikasinya, media
pembelajaran yang paling sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah
media pembelajaran berbasis visual dan media pembelajaran berbasis audio
visual.
PEMBAHASAN
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah suatu
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi pelajaran)
dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/peserta
didik). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi
berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan
oleh penerima pesan (Criticos, 1996). Adakalanya proses penafsiran tersebut
berhasil dan terkadang mengalami kegagalan
yang disebabkan oleh beberapa faktor, mislnya:
- Hambatan psikologis, yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan.
- Hambatan fisik , berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan.
- Hambatan cultural, berupa perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan.
- Hambatan lingkungan, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan lingkungan sekitar
Agar pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif , maka sedapat
mungkin dalam penyampaian
pesan (isi/materi
pelajaran) dibantu dengan
menggunakan media pembelajaran.
Diharapkan dengan pemanfaatan sumber
belajar berupa media pembelajaran
tersebut, proses komunikasi
dalam kegiatan belajar
mengajar
berlangsung lebih efektif dan efisien
Berdasarkan
deskripsi di atas, maka media adalah bagian yang sangat penting dan tidak
terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan
pembelajaran itu sendiri. Dalam proses pembelajaran, media yang paling sering
digunakan adalah media berbasis visual dan audio visual.
A.
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran merupakan unsur instruksional yang meliputi pesan,
orang dan peralatan. Dengan adanya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan
(misalnya teori/konsep baru, dan teknologi), maka media pembelajaran terus
mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan
masing – masing cirri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian muncul
usaha – usaha untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan media – media
tersebut.
Menurut Rudy Bretz, ia
mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya, yaitu :
suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Sedangkan C.J. Ducan mengelompokkan media
pembelajaran berdasarkan tingkat kerumitan perangkatnya, yaitu big media (rmit dan mahal), dan little media (sederhana dan murah).
Beberapa ahli lain mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan
pertimbangan yang lebih fokus pada proses dan interaksi dalam belajar. Separti Gegne misalnya, ia mengelompokkan media
berdasarkan tingkatan hirarki belajar,
yaitu : benda yang didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar
diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin elajar.
Berdasaran perkembangan teknologi, Arsyad
(2002) mengelompokkan media pembelajaran menjadi empat, yaitu: media hasil
teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis computer, dan
gabungan teknologi cetak dan komputer. Sedangkan Seels dan Glasgow
membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media
teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak
diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual
dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realita.
Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi
(misal teleconference) dan media
berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).
B. MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS VISUAL
Media berbasis visual (image/perumpamaan)
memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media ini
dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Dalam pemahaman isi suatu
materi pelajaran, secara nalar dapat dibuktikan bahwa dengan penggunaan media
ini akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. Siswa
yang belajar hanya lewat mendengarkan penjelasan dari guru, akan berbeda
tingkat pemahamannya dengan siswa yang belajar dengan mendengarkan sekaligus
melihat. Serta ingatannya akan lebih bisa bertahan lama.
Hal ini disebabkan karena pemahaman yang masih abstrak lewat penjelasan –
penjelasan guru, dapat dikongkretkan oleh visual tersebut. Selain itu visual
dapat pula menumbuhkan minat siswa dalam belajar, dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual tersebut. Hal ini bertujuan untuk lebih meyakinkan terjadinya
proses informasi.
Bentuk visual dapat berupa :
- Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda.
- Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi material.
- Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi
- Grafik seperti table, grafik, dan chart yang menyajikan gambaran/kecendrungan data.
Keberhasilan
penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan – bahan
visual tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan
gagasan – gagasan yang timbul, serta merencanakannya dengan seksama.
Ada
beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media
berbasis visual, diantaranya sebagai berikut:
- Usahakan visual itu sesederhana mungkin.
- Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
- Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit-unit pelajaran.
- Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
- Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
- Hindari visual yang tak berimbang.
- Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
- Visual diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
- Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang.
- Keterangan gambar harus disiapkan.
- Warna harus digunakan secara realistik.
- Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.
C. MEDIA
PEBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL
Berdasarkan penelitian, media audio visual sangat
efektif digunakan dalam proses belajar mengajar. Karena selain melihat
visualisasi dari materi pelajaran, siswa dapat mendengarkan langsung penjelasan
dari visualisasi itu. Hal ini tentunya akan dapat memperkuat ingatan siswa
dalam memahami materi pelajaran tersebut. Karena seolah – olah siswa itu mengalaminya
langsung. Berbeda jika hanya dengan melihat gambar saja, atau hanya dengan
mendengarkan penjelasan dari guru.
Media berbasis Audio Visual dapat berupa film,
rekaman video, dan lain – lain. Media audio visual merupakan media visual yang
menggabungkan penggunaan suara. Media ini memerlukan pekerjaan tambahan untuk
menciptakannya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio
visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang
banyak, rancangan , dan penelitian.
Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi
pelajaran yang kemudian disintesiskan ke dalam apa
yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun untuk memikirkan bagaiman video menggambarkan
atau memvisualisasi materi pelajaran. Hal penting yang harus diperhatikan
adalah pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat
menarik perhatian semua siswa.
Sedangkan untuk mengembangkan storyboard, harus
memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya.
- Pikirkan bagian yang akan diperankan audio dalam paket program tersebut. Audio bisa dalam bentuk diam, sound effect khusus, suara latar belakang, musik, dan lain – lain. Kombinasi suara akan memperkaya paket program itu.
- Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard.
- Review storyboard sambil mengecek hal – hal berikut : semua audio dan grafik cocok dengan teks, pengantar dan pendahuluan menampilkan penarik perhatian, informasi penting telah dicakup, narasi harus singkat dan padat, alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti.
- Catat semua komentar, kritik, dan saran – saran orang sekitar.
- Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai penyajian.
Selain dengan pembuatan film, media audio visual juga dapat berupa permainan, simulasi, dan belajar realita atau
mempraktekannya langsung di lapangan. Hal ini tentu akan sangat besar
pengaruhnya terhadap pemahaman dan ingatan siswa, karena siswa
akan mengalaminya secara
langsung. Hal ini akan
memberikan pengalaman yang berbeda dengan media – media lain.
Media audio visual ini sangat menarik dan
memotivasi siswa, materi audio dalam media ini dapat digunakan untuk:
- Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
- Mengatur dan mempersiapkan diskusi.
- Menjadikan model yang akan ditiru siswa.
- Menyampaikan variasi yang menarik dalam pemnbelajaran.
KESIMPULAN
- Media pembelajaran adalah alat untuk menyampaikan dan mengantar pesan pembelajaran.
- Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut sifatnya, proses interaksi pembelajaran, dan perkembangan teknologi.
- Media berbasis visual dapat berupa gambar presentasi, diagram, peta, dan grafik.
- Media berbasis audio visual berupa film, dan video. Selain itu permaianan, simulasi, dan belajar realita juga termasuk dalam kelompok media ini.
- Manfaat media pembelajaran adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih bermakna, metode mengajar akan bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan balajar.
1xbet korean, bet365 online sportsbook, Betfair bonus codes, Bet365
BalasHapus1XBet offers sports betting and casino gaming for free. The 1xbet 1xbet скачать mobile app provides an instant betting platform and an amazing experience for all