Senin, 13 Oktober 2014

Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terajadi kapan saja dan dimana saja. Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi hakekat belajar adalah perubahan sebagai hasil dari proses belajar itu yang bisa terjadi dengan adanya perubahan pada tingkatan pengetahuan, ketrampilan , atau sikapnya.
 Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara pendidik dan anak didiknya yang dapat dilakukan dilingkungan formal, informal maupun nonformal. Apabila proses tersebut terjadi di Sekolah, maka perubahan dalam diri siswa terjadi secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan , keterampilan maupun sikapnya. Dan proses interaksinya terjadi di lingkungan Sekolah dengan siswa lain, Guru, bahan atau materi pelajaran, fasilitas – fasilitas Sekolah, dan petugas – petugas Sekolah yang lain.
Proses belajar mengajar di lingkungan formal pada saat sekarang ini sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat memerlukan pemanfaatan hasil teknologi berupa fasilitas, media dan alat, agar tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.
Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan media untuk menyampaikan  pesan – pesan atau materi kepada peserta didik. Sehingga media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam  proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya, dan khususnya tujuan pembelajaran di Sekolah.  Dari segi klasifikasinya, media pembelajaran yang paling sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah media pembelajaran berbasis visual dan media pembelajaran berbasis audio visual.


PEMBAHASAN
            Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi pelajaran) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/peserta didik). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996). Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami kegagalan  yang disebabkan oleh beberapa faktor, mislnya:

  1. Hambatan psikologis, yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan. 
  2. Hambatan fisik , berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. 
  3. Hambatan cultural, berupa perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan. 
  4. Hambatan lingkungan, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan lingkungan  sekitar
Agar    pembelajaran   dapat   berlangsung  secara    efektif , maka   sedapat   mungkin dalam   penyampaian   pesan   (isi/materi pelajaran)   dibantu   dengan  menggunakan media pembelajaran. Diharapkan    dengan     pemanfaatan    sumber     belajar     berupa    media pembelajaran tersebut,   proses   komunikasi   dalam   kegiatan   belajar   mengajar
berlangsung  lebih efektif dan efisien

Berdasarkan deskripsi di atas, maka media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam proses pembelajaran, media yang paling sering digunakan adalah media berbasis visual dan audio visual.



A.    KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran merupakan unsur instruksional yang meliputi pesan, orang dan peralatan. Dengan adanya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru, dan teknologi), maka media pembelajaran terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing – masing cirri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian muncul usaha – usaha untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan media – media tersebut.

Menurut Rudy Bretz, ia mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya, yaitu : suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Sedangkan C.J. Ducan mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan tingkat kerumitan perangkatnya, yaitu big media (rmit dan mahal), dan little media (sederhana dan murah).

Beberapa ahli lain mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pertimbangan yang lebih fokus pada proses dan interaksi dalam belajar. Separti Gegne misalnya, ia mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hirarki belajar, yaitu : benda yang didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin elajar.

Berdasaran perkembangan teknologi, Arsyad (2002) mengelompokkan media pembelajaran menjadi empat, yaitu: media hasil teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis computer, dan gabungan teknologi cetak dan komputer. Sedangkan Seels dan Glasgow membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realita. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).



B.   MEDIA  PEMBELAJARAN  BERBASIS  VISUAL

Media berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media ini dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Dalam pemahaman isi suatu materi pelajaran, secara nalar dapat dibuktikan bahwa dengan penggunaan media ini akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. Siswa yang belajar hanya lewat mendengarkan penjelasan dari guru, akan berbeda tingkat pemahamannya dengan siswa yang belajar dengan mendengarkan sekaligus melihat. Serta ingatannya akan lebih bisa bertahan lama.

Hal ini disebabkan karena pemahaman yang masih abstrak lewat penjelasan – penjelasan guru, dapat dikongkretkan oleh visual tersebut. Selain itu visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dalam belajar, dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual tersebut. Hal ini bertujuan untuk lebih meyakinkan terjadinya proses informasi.

 Bentuk visual dapat berupa :

  1. Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda. 
  2. Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi material. 
  3. Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi 
  4. Grafik seperti table, grafik, dan chart yang menyajikan gambaran/kecendrungan data.
         Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan – bahan visual tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan – gagasan yang timbul, serta merencanakannya dengan seksama.

Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual, diantaranya sebagai berikut:

  1. Usahakan visual itu sesederhana mungkin. 
  2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 
  3. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit-unit pelajaran.
  4. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. 
  5. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep. 
  6. Hindari visual yang  tak berimbang. 
  7. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
  8. Visual diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca. 
  9. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang. 
  10. Keterangan gambar harus disiapkan.
  11. Warna harus digunakan secara realistik. 
  12. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.

 C.   MEDIA  PEBELAJARAN  BERBASIS  AUDIO  VISUAL

Berdasarkan penelitian, media audio visual sangat efektif digunakan dalam proses belajar mengajar. Karena selain melihat visualisasi dari materi pelajaran, siswa dapat mendengarkan langsung penjelasan dari visualisasi itu. Hal ini tentunya akan dapat memperkuat ingatan siswa dalam memahami materi pelajaran tersebut. Karena seolah – olah siswa itu mengalaminya langsung. Berbeda jika hanya dengan melihat gambar saja, atau hanya dengan mendengarkan penjelasan dari guru.

Media berbasis Audio Visual dapat berupa film, rekaman video, dan lain – lain. Media audio visual merupakan media visual yang menggabungkan penggunaan suara. Media ini memerlukan pekerjaan tambahan untuk menciptakannya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan , dan penelitian.

        Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesiskan  ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun untuk memikirkan bagaiman video menggambarkan atau memvisualisasi materi pelajaran. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa.

Sedangkan untuk mengembangkan storyboard, harus memperhatikan  beberapa hal berikut ini:
  1. Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya.
  2. Pikirkan bagian yang akan diperankan audio dalam paket program tersebut. Audio bisa dalam bentuk diam, sound effect khusus, suara latar belakang, musik, dan lain – lain. Kombinasi suara akan memperkaya paket program itu.
  3. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard. 
  4. Review storyboard sambil mengecek hal – hal berikut : semua audio dan grafik cocok dengan teks, pengantar dan pendahuluan menampilkan penarik perhatian, informasi penting telah dicakup, narasi harus singkat dan padat, alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti.
  5. Catat semua komentar, kritik, dan saran – saran orang sekitar. 
  6. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai penyajian.

Selain dengan pembuatan film, media audio visual juga dapat berupa permainan, simulasi, dan belajar realita atau  mempraktekannya langsung di lapangan. Hal ini tentu akan sangat besar pengaruhnya  terhadap  pemahaman dan ingatan siswa, karena    siswa    akan    mengalaminya   secara  langsung.  Hal ini akan  memberikan pengalaman yang berbeda dengan media – media lain.

Media audio visual ini sangat menarik dan memotivasi siswa, materi audio dalam media ini dapat digunakan untuk:
  1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar. 
  2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi.
  3. Menjadikan model yang akan ditiru siswa.
  4. Menyampaikan variasi yang menarik dalam pemnbelajaran.
 
KESIMPULAN 
  1. Media pembelajaran adalah alat untuk menyampaikan dan mengantar pesan pembelajaran.
  2. Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut sifatnya, proses interaksi pembelajaran, dan perkembangan teknologi. 
  3. Media berbasis visual dapat berupa gambar presentasi, diagram, peta, dan grafik. 
  4. Media berbasis audio visual berupa film, dan video. Selain itu permaianan, simulasi, dan belajar realita  juga termasuk dalam kelompok media ini.
  5. Manfaat media pembelajaran adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih bermakna, metode mengajar akan bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan balajar.

Related Posts:

1 komentar:

  1. 1xbet korean, bet365 online sportsbook, Betfair bonus codes, Bet365
    1XBet offers sports betting and casino gaming for free. The 1xbet 1xbet скачать mobile app provides an instant betting platform and an amazing experience for all

    BalasHapus

Categories

Unordered List

Sample Text

Blog Archive

Popular Posts

Recent Posts

praktek

Text Widget