Bawang Merah |
Bawang
merah adalah salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai bumbu masakan oleh
sebagian besar masyarakat asia (khususnya asia tenggara) dan dunia. Sebagian
besar bumbu masakan di berbagai belahan dunia ini pasti mengandung bawang
merah. Bawang merah ini digunakan sebagai penyedap rasa dari masakan tersebut. Oleh
karena itu tidak heran jika kebutuhan bawang merah relatif stabil di pasaran.
Bawang
merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) oleh masyarakat jawa
disebut juga dengan “brambang”. Bagian yang paling banyak digunakan dari tanaman ini adalah umbinya. Namun ada juga yang memanfaatkan daun dan bunganya sebagai penyedap masakan. Kegunaan lain dari bawang merah adalah sebagai bahan obat tradisional dan bahan minyak urut.
disebut juga dengan “brambang”. Bagian yang paling banyak digunakan dari tanaman ini adalah umbinya. Namun ada juga yang memanfaatkan daun dan bunganya sebagai penyedap masakan. Kegunaan lain dari bawang merah adalah sebagai bahan obat tradisional dan bahan minyak urut.
Ada
beberapa daerah di pulau jawa yang dijadikan sebagai sentra bawang merah. Misalnya
kabupaten brebes, banyumas dan sekitarnya. Pada saat panen, bawang merah di
daerah ini sangat melimpah ruah, sehingga para petani bawang merah menyimpanannya
untuk beberapa waktu agar harganya tidak anjlok. Dan ketika harganya mulai naik
dan stabil biasanya mereka baru menjualnya.
Bawang
merah, selama ini dikenal cepat mengalami kerusakan, pada faktor fisiologis maupun mikrobiologis. Salah satu penyebabnya adalah kandungan air yang
sangat tinggi. Dalam 100 gram bawang merah, mengandung air sekitar 88 %,
sisanya berupa protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Hal ini menyebabkan
kerusakan fisiologis, serta mempermudah tumbuhnya jamur bakteri yang dapat menyebabkan
kerusakan pada fisik bawang merah. Bawang merah menjadi cepat rusak dan akan
membusuk jika tidak dijaga dengan baik selama penyimpanannya.
Sebenarnya,
bawang merah mengandung allicin yaitu
suatu zat yang berfungsi sebagai penangkal mikrobia
dan merupakan senyawa volatil yang
memberikan rasa dan bau yang khas. Serangan jamur dan bakteri bisa dilihat
dengan timbulnya bintik2 hitam pada permukaan umbi. Hal ini tentunya akan
merusak penampilan dan juga kandungan gizi yang terdapat dalam bawang merah. Sehingga
berdampak pula pada harga jualnya. Semakin baik kondisi dan ukuran dari bawang
merah, maka semakin tinggi pula harganya.
Untuk
memperpanjang masa simpan bawang merah agar tidak rusak maka ditemukan beberapa
cara untuk penyimpanannya. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
memperpanjang masa simpan bawang merah tersebut, diantaranya adalah pengeringan
dengan sinar matahari, digantung di para-para, serta pengawetan dengan diasap.
Molekul Sulfurdioksida |
Konsentrasi
sulfur dioksida yang diperlukan adalah dibawah 2.000 ppm (Part
per Million), atau dalam range 500 hingga 2.000 ppm.
Sebelum melakukan pengasapan, perlu diperhatikan tahapan penanganan pasca panen
bawang merah, yaitu pemanenan, penyortiran, pengeringan, pengasapan, dan
penyimpanan.
Pemanenan
dilakukan bila daun bawang merah telah kering (usianya 70 hari setelah tanam).
Daun bawang yang telah mengering ini tidak dimaksudkan untuk tanaman yang terkena penyakit atau terkena
panas matahari yang terlaku terik dan kurang dalam penyiraman. Akan tetapi
keringnya daun disini benar-benar uisanya yang telah cukup, sehingga bawang
merah siap untuk dipanen.
Peyortiran
atau seleksi dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk, dan tingkat kerusakannya. Bawang
merah yang mempunyai ukuran besar biasanya mempunyai harga yang tinggi. Sedangkan
bawang merah yang ukurannya kecil-kecil biasanya digunakan sebagai bibit di
masa tanam selanjutnya.
Pengeringan Bawang Merah |
Setelah
kira-kira 2-5 hari dijemur di bawah sinar matahari, selanjutnya dilakukan pengasapan.
Pengasapan ini dapat dilakukan dengan bahan bakar kayu, batok dan sabut kelapa,
bonggol jagung dan dapat juga dengan sulfur
dioksida. Pengasapan dengan sulfur dioksida dilakukan dengan meletakkan bawang
merah di atas para-para dan diasapi dari bawah. Dengan cara ini, daya simpan
bawang merah menjadi lebih lama, makin tinggi konsentrasinya sulfur dioksida
yang digunakan, maka makin lama pula daya simpannya. Selain itu tekstur bawang
merah menjadi lebih keras.
Bawang Merah Siap Dijual |
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan untuk mengetahui cara penyimpanan bawang merah yang paling baik, maka sebaiknya selalu konsultasi dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) yang bertugas di wilayah tempat anda tinggal. Hal ini dilakukan agar hasil produksi pertanian khususnya komoditi bawang merah menjadi lebih maksimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Dengan
adanya beberapa cara penyimpanan bawang merah yang telah diuraikan di atas,
maka para petani bawang merah diharapkan dapat menyimpannya lebih lama sehingga
mudah dalam mengatur kapan bawang merah tersebut akan dijual. Dan tentunya
mereka dapat menyimpannya lebih lama sampai harganya lebih stabil (tidak anjlok
seperti pasca panen langsung dijual).
Demikian
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyimpan bawang merah agar lebih
lama. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
berapa lama ketahanan bawang merah
BalasHapusBagi ilmunya master obat untuk mengawetkan bibit bawang merah apa ya..?
BalasHapus